SEPERTI APA SERANGAN JANTUNG ITU

Apa kabar Sahabat Sehat,

Kali ini saya tuliskan sebuah kisah seseorang yang tidak tahu menahu kalau sudah menderita penyakit jantung, dan sekali kena serangan langsung dilakukan operasi By Pass.

Pada hari Rabu, 06/07/15 saya mendapat telpon dari customer yang pernah mengikuti Seminar Preventive kami tahun 2007 di Medan. Sangat senang sekali karena kurang lebih 8 th baru ada komunikasi lagi. Beliau seorang Bapak dan saat ini beliau berusia 70 th dan berdomisili di Jakarta mengikuti anak yang tinggal di sana.

Tapi saya cukup kaget ditengah pembicaraan melepas rindu dan kangen, beliau sampaikan baru saja menjalani operasi By Pass (Jantung) di RS Adventis Penang – Malaysia dengan biaya kurang lebih 200 jt *hmmmmmm melihat angka ini jadi mikir juga.


Awal mulanya beliau merasakan pada bagian pundak terasa pegal dan kurang nyaman, sesaat kemudian terasa sakit di dada sebelah kanan (bukan kiri). Kemudian terasa sesak dan lemas, keluar keringat dingin. Saat setelah tenang langsung dibawa ke sebuah RS di Jakarta dan diagnose dokter beliau mengalami Serangan Jantung dan harus lakukan tindakan operasi. 

Nah bagi Sahabat Sehat yang pernah merasakan seperti ini, apakah Sahabat Sehat tahu bahwa itu adalah serangan jantung? SUDAHKAH melakukan PENGECEKAN jantung?

Keluarga kaget mendengar hal itu karena selama ini beliau tidak pernah sakit, dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Makanya kenapa kita perlu lakukan pengecekan secara rutin dengan tujuan untuk identifikasi dini, jadi bukan setelah ada keluhan baru kita lakukan pengecekan.

Akhirnya keluarga memutuskan untuk melakukan pengecekan lanjutan ke PENANG-Malaysia.  Disana dilakukan pengecekan lanjutan, EKG, Treatmill dan Katerisasi (biaya katerisasi 10 jt). 

Dari hasil katerisasi ditemukan ada 3 penyumbatan 85%, 95%, 95% dan ada satu titik penyumbatan terjadi pada persimpangan pembuluh darah. Vonis dokter harus operasi BY Pass, akhirnya keluarga memutuskan untuk diambil tindakan. Total biaya yang dikeluarkan sekitar 200an jt.

Beliau cerita cukup senang dengan layanan RS (hmmmmm kapan di Indonesia layanan RS bisa lebih baik dari Malaysia?). Ternyata di RS tersebut, pasiennya paling banyak dari Indonesia. Dikamar rawat beliau sekamar dengan seorang dokter dari Lubuk Pakam – Sumut yang juga melakukan operasi yang sama. *dokter juga manusia.

Singkat cerita saya penasaran, apa penyebab beliau mengalami PJK tersebut. Beliau sampaikan bahwa beliau tidak merokok, tidak minum alcohol, berat badan ideal. 

Ternyata penyebabnya waktu masih kerja dulu makan siang selalu diluar, ngertilah di Medan (Sumatera pada umumnya) makannya gak jauh dari santan, minyak, dan lemak daging. Karena tidak memahami bahayanya beliau lakukan itu bertahun-tahun. Jadi lemak kolesterol dari makanan tersebutlah yang menjadi biang keladi terjadinya penyumbatan di jantung tersebut.

Sahabat Sehat, dari kisah ini boleh kita intropeksi diri apakah yang kita lakukan sudah benar? Jujur saya pribadipun ingin selalu menjaga makan, tapi masih ada saja yang bolong. Tapi mudah-mudahan kisah ini paling tidak bisa mengingatkan kita bersama.

Apa yang harus kita lakukan :
1.      Lakukanlah pengecekan sederhana (Rapid Test) kolesterol, gula, asam urat sebulan sekali. Agar kita bisa mengetahui keadaan sebenarnya tubuh kita.
2.      Lakukan pengecekan jantung 1 th sekali, atau bagusnya General Chekup
3.      Konsultasi ke dokter bila ada tanda/gejala jantung
4.      Jaga berat badan yang ideal
5.      Hindari asap rokok
6.      Hindari makanan bersantan, berlemak, berminyak.
8.      Olah raga teratur dan terukur


Selamatkan jantung kita untuk kebahagiaan keluarga kita, semoga Sahabat Sehat semua bisa terlebas dari penyakit mematikan tersebut. Amin

Solusi untuk mencegah PJK atau yang sudah menderita :


1. Matras Natural Ion Power (Klik Gambar)



2. SALAKINASE - Suplemen Membuka Sumbatan Pembuluh Darah (Klik Gambar)