Apa itu Co Enzyme Q10?
Baca Juga : Program Diet Alami KLIK DISINI
Riset dan Observasi pada CoQ10
Pada saat kita melakukan penurunan berat badan ada dua hal yang perlu dilakukan.
Coenzyme Q-10 atau CoQ10 atau Ubiquinon adalah vitamin dan antioksidan larut lemak yang berguna untuk meningkatkan produksi energi di dalam sel yang disebut mitokondria. CoQ10 meningkatkan energi dengan cara mengoptimalkan penyerapan energi dari makanan yang anda konsumsi.
CoQ10 adalah salah satu suplemen yang tentunya sudah akrab di telinga penderita gangguan jantung dan hipertensi. CoQ10, yang juga dikenal dengan koenzim Q10, CoQ, atau ubiquinone ini adalah suatu koenzim. Koenzim diartikan sebagai bahan yang penting dalam fungsi enzim yang besar dan kompleks. Ketiadaan koenzim membuat enzim tidak menjalankan tugasnya secara semestinya. Koenzim bukanlah sejenis vitamin, mineral atau hormon. Nama ubiquinone berasal dari keberadaannya yang ada di mana-mana di alam (ubiquitous), dan struktur quinone yang menyerupai vitamin K. Ubiquinone ditemukan dalam mitokondria berbagai organ, seperti jantung, paru, hati, ginjal, anak ginjal, limpa, pankreas, dan otot rangka. Sumber utamanya berasal dari metabolismenya dalam tubuh kita. Sumber lainnya juga ditemukan juga dalam daging, ikan, minyak sayuran, sayuran segar, buah-buahan, dan kacang-kacangan dalam jumlah sedikit.
Manfaat Koenzim Q10
Koenzim Q10 dijumpai dan diekstrak dari mitokondria hati lembu oleh Dr. Frederick Crane dari University of Wisconsin, USA pada tahun 1957. Pada tahun itu juga, Professor Morton dari Inggris juga menjumpai benda yang sama dari hati tikus dan memberikannya nama ubiquinone. Pada tahun 1958, Professor Karl Folkers dari Merck, Inc., telah mengenal pasti struktur kimia bahan ini:2,3 dimethoxy-5 methyl-6 decaprenyl benzoquinone dan menjadi orang pertama yang mengeluarkannya secara sintetik. Pada tahun 1960, ilmuwan Jepang, Professor Yamamura adalah orang pertama yang menggunakan koenzim Q7 (kumpulan yang sama dengan Q10) untuk merawat penyakit gagal jantung kongestif. Pada pertengahan tahun 1970, orang Jepang telah mulai produksi bahan ini dalam jumlah yang besar untuk tujuan kajian klinis.
Ilmuwan Peter Mitchell menerima Hadiah Nobel kerana perannya dalam kajian yang berkaitan dengan bahan ini.
Secara sederhana, CoQ10 dapat dianalogikan sebagai produsen energi tubuh. Karena sifat inilah CoQ1o juga mempunyai efek yang cukup signifikan dalam mengurangi serangan migrain. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab migrain adalah kekurangan energi dalam sel otak. CoQ10 juga dikatakan mampu mengurangi tekanan darah tinggi sebesar 10mmHg selama 10 minggu terapi.
Sedangkan pada pasien dengan penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif, suplemen ini cukup membantu. Ini karena CoQ10 didapati banyak sekali pada sel-sel jantung yang butuh banyak tenaga untuk memompa 100.000 kali sehari tanpa henti. Selain itu, obat untuk menurunkan kolesterol yang banyak dipakai pasien jantung, seperti golongan statin, menurunkan produksi CoQ10 yang penting bagi produksi energi sel jantung. CoQ10 juga mempunyai efek antioksidan dan berperan dalam pengobatan penyakit Parkinson ketika diberikan dalam dosis tinggi. Karena itu, ada krim muka yang mengandung CoQ10 untuk memperlambat proses penuaan. Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat CoQ10 pada menghambat proses aterosklerosis, distrofi otot, kanker payudara, diabetes mellitus, infertilitas pria, Acquired Immune Deficiency Syndrome/AIDS, alergi, asma, psoriasis, kelainan tiroid, penyakit periodontal, penyakit Alzheimer, serta amyotrophic lateral sclerosis/ALS.
BACA JUGA : [Trulum Serum Alami USA Untuk kulit wajah anda] KLIK GAMBAR
Riset dan Observasi pada CoQ10
Coenzyme Q10 efektif sebagai partner ideal bagi pasien yang terapi statin.
Kombinasi CoQ10 dengan obat kolesterol akan bekerja sinergis membantu melindungi kolesterol dan radikal bebas karena LDL yang teroksidasilah yang bebahaya, sehingga dapat mengendap membentuk plak di pembuluh darah.
Efektivitas Co10 pada pasien IMA (Infark Miokardiak Akut) :
Infark Miokardiak Akut (IMA) adalah nekrosis miokardiak akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Dilakukan randomized, double blind dan terkontrol penelitian mengenai efektivitas CoQ10 120mg/hari terhadap 144 pasien (73 pasien grup CoQ10 dan 71 pasien grup kontrol) dengan penyakit IMA. Setelah 28 hari, CoQ10 menunjukan efektivitas. PROTEKSI LEBIH terhadap jantung dibanding kontrol dinilai dari jumlah cardiac events. Signh, RB. Mol Cell Biochem, 2003. Apr:246 (1-2) : 75 - 82.
Coenzyme Q10 dan Male Fertility
- Secara signifikan membantu meningkatkan kecepatan mobilitas sperma pada pasien idiophatic asthennozoospermia. Safarinejed MR. Efficacy of coenzyme Q10 on semen parameters, sperm function and reproductive hormones in infertile men. J. Urol. 2009 Jul;182(1):237-48
- Pemberian Coenzyme Q10 dapat meningkatkan kadar Ubiquinol dalam meningkatkan kinetika sperma pada pasien yang terkena idio pathic asthenozoospermia. Balercia G, Coenzyme Q10 treatment in infertile men with diphatic asthenozoospermia: a placebo-controlled, double-blind randomized trial. 2009;91:1785-92.
Video berikut adalah contoh gangguan idio pathic asthenozoospermia atau gerakan sperma yang lemah
Coenzyme Q10 dan Obesitas
Penelitian terhadap 27 pasien obesitas yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A merupakan pasien obesitas dengan defisiensi Coenzyme Q10, dan kelompok B pasien obesitas dengan tidak mengalami kekurangn CoQ10. Kedua kelompok tersebut melakukan diet dan diberikan Coenzyme Q10 100 mg per hari. Setelah 9 minggu kelompok A kehilangan rata-rata 15 kg dibandingkan kelompok B yang rata-rata 6.5 kg. Dan setelah 3 bulan kelompok A kehilangan bobot rata-rata 19 kg. Van Gaal L, at al: Explpratory study of coenzyme Q10 in obesity., in : Folkers K, Yamamura Y, eds : Biomedical and Clinical Aspects of Coenzyme Q10, Elservier Science Publ, Amsterdam 4:369-731984.
Pada saat kita melakukan penurunan berat badan ada dua hal yang perlu dilakukan.
- Berolah raga : pada saat berolah raga selain tubuh membutuhkan energi, tubuh juga menghasilkan oxidatives stress, yang terjadi adalah badan menjadi lemas (kurangnya energy) dan oxidatives stress menyebabkankerusakan sel sel fungsional tubuh.
- Mengatur asupan makanan (pada proses pengaturan asupan makan, cenderung mengurangi porsi makan) : pada saat melakukan pengurangan porsi makan, berarti proses terbentuknya energy untuk tubuhpun menjadi berkurang, sehingga badan menjadi lemas.
Coenzyme Q10 dan Chronic Obstrutive Pulmonary Disease (COPD)
- Konsumsi CoQ10 pada 21 pasien yang menderita CPOD selama 8 minggu menunjukan adanya peningkatan metabolisme energi otot di paru-paru. F Fujimoto, etc al. Effects of coenzyme Q10 administration on pulomonary function and exercise performance in patiens with cronic lung disiases. Abstrac. Clin Invetiq. 1993.71:(162-6)
- Coenzyme Q10 meningkatkan penyerapan O2 dari dalam darah ke paru-paru dengan terjadinya peningkatan tekanan oksigen
- Coenzyme Q10 membantu proses transpor O2, karena selama terjadinya pneumonia, terjadi gangguan dalam transpor O2.
Coenzyme Q10 dan Diabetic Diseases
- Coenzyme Q10 meningkatkan fungsi endotel pada pasien dengan diabetes tipe 2. Sehingga memperbaiki sistem produksi hormon insulin
- Coenzyme Q10 meningaktkan respon produksi insulin pada penyakit diabetes, sehingga mampu mengurangi kadar gula darah.
- Coenzyme Q10 memberikan perlindungan antioksidan dan meningkatkan metabolisme energi pada pasien penderita diabetes.
Coenzyme Q10 sebagai Anti Aging Tubuh
- Proses penurunan dan photoaging memiliki hunungan dengan meningkatnya oksidasi seluler. Hal ini dapat terjadi karena menurunnya antioksidan endogenous seluler dan energy seluler yakni Coenzyme Q10. Hoppe U, et al. Coenzyme Q10, acutaneous antioxidant and energizer. Biofactor 9:371
- Coenzyme Q10 dapat menghambat pembentukan superoxide dari NADH Oksidase (NOX) dan terjadi dengan meningkatnya usi sehingga pemberian Coenzyme Q10 secara oral memiliki aktivitas anti-aging. Morre DM, et al. Surface Oxidase and oxidative stress propogation in aging. J Axp Biol. 2000-203(10):1513-21
Adalah produk suplemen yang mengandung coenzyme Q10 dengan dosis 100 mg.
Komposisi : Coenzyme Q10 100 mg; Safflower oil (kaya akan kandungan asam linoleat & tocopherol) 323,3mg; Beeswax 13,5mg
Aturan Pakai :
1-2 soft capsul sehari atau sesui petunjuk dokter
Perhatian : Coenzyme Q10 dapat menurunkan efektivitas dari walfarin
Efek Samping :
Jarang ditemukan namun dilaporkan adanya gangguan Gastrointestinal ringan seperti mual dan diare pada dosis yang tinggi.
Indikasi Penyakit dan dosis :
Chronic Heart Failure : 100 - 300 mg
Stable Angina : 100 - 200 mg
Hipertensi : 120 - 200 mg
Infertilitas Pria : 100 - 200 mg
Siapa saja yang memerlukan Coenzyme Q10 :
- Pencegahan dan perawatan penyakit jantung
- Mencegah penyumbatan akibat gumpalan darah
- Menurunkan resiko gagal jantung kongestif
- Menjaga level energi pada otot jantung
- Menurunkan resiko gangguan jantung setelah terjadi serangan
- Mencegah komplikasi pembuluh darah
- setelah operasi bypass
- Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
- Mencegah sakit akibat migrain
- Memperlambat kemunduran akibat penyakit parkinson
- Memperbaiki daya tahan tubuh pada penderita HIV/AIDS
- Mencegah menurunnya fungsi otot pada penyakit gangguan otot
- Meningkatkan mobilitas atau pergerakan sperma dan kesuburan
- Meringankan gejala tinitus atau telinga berdenging
- Membantu mengurangi berat badan (Obesitas)
- Gangguan Diabetes Militus
- Pengerasan pembuluh darah
- Gangguan paru kronis
Info Hubungi :
Baca Juga : [Obat alami pengencer darah] KLIK DISINI