Hari ini Sabtu, 14
June 2014 saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga mengenai
pentingnya pemahaman dan kesadaran menjaga kesehatan.
Saya melayani konsultasi Preventive kepada seorang ibu dengan usia 67
th. Beliau menceritakan anaknya laki-laki yang berusia 42 tahun yang menderita
stroke.
Kurang lebih begini ringkasan ceritanya : Anak beliau waktu berumur 20-an th mempunyai kebiasaan yang tidak sehat : merokok sehari 3 bungkus, tidak pernah olahraga, tidak pernah menjaga makan dan suka minum alcohol.
Singkat cerita pada suatu saat anak beliau tersebut mengikuti acara gathering yang dilakukan perusahaan tempatnya bekerja di puncak. Saat itu yang bersangkutan banyak makan daging kambing yang dibakar diselingi dengan minum bir.
Saat selesai acara dan pulang kembali ke Medan, sesampainya di rumah si abang tersebut meringis kesakitan sambil memegang siku tangan kanannya sambil berguling-guling di atas tempat tidur sampai akhirnya tertidur, keesokan paginya dia kaget karena begitu mau bangun dari tempat tidur kaki kiri dan tangan kirinya tidak bisa diangkat, bicara sulit, kepala pusing dan tangan kanan yang sakit sudah membengkak dan membiru.
Kurang lebih begini ringkasan ceritanya : Anak beliau waktu berumur 20-an th mempunyai kebiasaan yang tidak sehat : merokok sehari 3 bungkus, tidak pernah olahraga, tidak pernah menjaga makan dan suka minum alcohol.
Singkat cerita pada suatu saat anak beliau tersebut mengikuti acara gathering yang dilakukan perusahaan tempatnya bekerja di puncak. Saat itu yang bersangkutan banyak makan daging kambing yang dibakar diselingi dengan minum bir.
Saat selesai acara dan pulang kembali ke Medan, sesampainya di rumah si abang tersebut meringis kesakitan sambil memegang siku tangan kanannya sambil berguling-guling di atas tempat tidur sampai akhirnya tertidur, keesokan paginya dia kaget karena begitu mau bangun dari tempat tidur kaki kiri dan tangan kirinya tidak bisa diangkat, bicara sulit, kepala pusing dan tangan kanan yang sakit sudah membengkak dan membiru.
Akhirnya saat itu juga dibawah ke salah satu RS di Medan, dan vonis dokter dia mengalami serangan stroke dengan kolestrol dan tensi yang tinggi (tidak disebutkan angkanya).
Bayangkan saat itu si abang tersebut berumur 25 th (usia yang masih sangat muda). Dan yang sangat menyedihkan tangannya yang membengkak dan membiru harus diamputasi karena banyak terjadi penyumbatan pembuluh darah di tangganya.
Semenjak itu segala kebutuhan dan keperluan si abang harus dilayani oleh ibunya, mulai dari makan, minum, pakaian dan maaf hal yang sangat pribadi BAB dan BAK harus dibersihkan oleh ibunya. Dampak dari konsisi tersebut membuat si abang makin sensitif, pemarah. Sering ibunya dimaki-maki jika terlambat memenuhi kebutuhannya.
Si ibu seperti mengurus anak bayi kembali, dengan umur yang sudah tidak muda lagi dan badan yang semakin lemah tapi beliau tetap tegar mengurusi si abang . Betapa besar kasih seorang ibu kepada anaknya, dan yang menjadi kekhawatiran si ibu jika kelak suatu saat beliau meninggal maka siapa yang harus menjaga, merawat serta mengurusi semua kebutuhan si abang. Karena sang ibu merasa walau siabang punya saudara yang lainnya tapi tidak akan pernah sama ketulusan dan melayani si abang.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan, betapa masih
banyak orang yang menyiayiakan masa depannya dengan kesadaran dan pehaman
kesehatan yang masih sangat kurang. Merasa masih muda, merasa sehat sehingga
apapun keinginan yang menyenangkan dilakukan untuk memenuhinya.
Saudara, maukah kita seperti itu? Saya yakin anda menjawab “tidak”
Kita tidak mau menderita di dalam hidup, kita tidak mau
menghabiskan uang hanya untuk berobat, kita tidak mau bergantung dengan orang
lain
So apa yang harus kita lakukan? Tingkatkan pemahaman dan
kesadaran kesehatan anda serta terapkan dalam kehidupan sehari-hari anda.